Rabu, 18 April 2012

SENI MEMPERHALUS BUDI ; POS Asdrafi Kumpulkan Kelompok Seni

17/04/2012 02:01:32 SENIMAN muda Yogyakarta terus 'bergerak' dan membutuhkan banyak ruang untuk media apresiasi. Karenanya, jaringan ke semua lini juga dibutuhkan agar seniman bisa terus mengembangkan diri secara positif tanpa kendala yang berarti. Untuk itu, seniman muda ataupun tua harus saling membangun bersama agar tercipta kehidupan seni yang kondusif.
Bahkan seni harus diperkenalkan sejak dini pada anak-anak. Ini berfungsi untuk memperhalus budi mereka. "Seni memiliki manfaat yang berharga dalam periode kehidupan anak usia dini karena mampu meningkatkan rasa percaya diri. Tidak hanya itu, seni juga membantu otak anak-anak tumbuh dan berkembang. Hal ini berimbas pada peningkatan kapasitas belajar," jelas Humas Pusat Olah Seni Akademi Seni Drama dan Film (POS Asdrafi), Awit Radiani di sela-sela Pergelaran Seni : Kunang-kunang Terbang ke Atas Awan, di Pelataran POS Asdrafi Sompilan Ngasem Yogya, Minggu (15/4).
Dikatakan, jika anak-anak diberikan kesempatan untuk belajar dan terlibat dalam seni, mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan dan pemahaman akan seni. Namun, manfaat di bidang bahasa, keterampilan, kesiapan prasekolah, apresiasi musik, percaya diri dan pemahaman akan dirinya sendiri. Semua itu tidak lepas dari pekerjaan utama seorang anak, yaitu bermain. Karenanya, anak-anak harus diberikan kesempatan untuk belajar dengan konsep yang sesuai dengan usia dan tahapan perkembangannya.
Untuk itu, POS Asdrafi berencana memiliki lembaga kursus seni bukan untuk usia kuliah. Lembaga ini sebagai wadah belajar seni bagi anak-anak dan wadah untuk alumni Asdrafi membagikan kemampuannya. "Tidak hanya itu, kami juga akan menghadirkan 100 Persembahan Budaya sebagai rangkaian 57 tahun Asdrafi. Di dalamnya akan ada festival pantomim, workshop film oleh Slamet Raharjo, Khairur Umam dan Merit Hendra. Ada pula reuni alumni Asdrafi," jelas Awit.
Asdrafi, lanjutnya, akan kembali hadir di Yogya. Semangat yang membuat akademi ini 'bangun' lagi. Selain itu, juga untuk mewadahi berbagai komunitas seni yang tidak memiliki ruang berekspresi. "Hingga saat ini ada Sanggar Nusantara, Sanggar Coret, Teater 42 yang ikut berbagi ide seni dan latihan di tempat ini," ujarnya.
Ditambahkan Anggota Ikatan Keluarga Asdrafi Yuliono, Pergelaran Seni : Kunang-kunang Terbang ke Atas Awan diselenggarakan setiap dua minggu sekali pada hari Minggu. Semua kesenian bisa ikut berpartisipasi, mulai dari lukis, puisi, pantomim atau musik.
"Tempat ini seperti Taman Budaya Yogyakarta, tapi berbeda. Tempat untuk mengumpulkan kelompok seni agar terus produktif " papar Yuliono yang juga anggota Teater Cita-cita.
(R-4) - c

sumber http://www.kr.co.id/web/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar