MY DRAMA PROJECT (Bagaimana Besok)
BAGAIMANA BESOK
Karya: Mohammad Gunawan
Di sebuah kamar hotel
ODIN, seorang pemuda (20-25 thn)
LOKI, seorang pemuda yang lebih tua
ODIN tampak gelisah. Dia duduk di tepi ranjang
LOKI sedang sibuk dengan kopornya yang di letakan di atas meja
Menyiapkan sesuatu dalam kopor
Handphone di meja TV berbunyi
LOKI berhenti sejenak. Odin menatap loki dengan was-was
ODIN : “siapa yang angkat? Saya atau abang”
LOKI : “kamu saja”
ODIN : “apa yang harus sa….”
LOKI : “katakan, semua sudah siap” (kembali sibuk dengan koper)
ODIN : (mengambil HP) “ya halo… sudah pak. Ia bang Loki sudah siap. Ia pak,kapan? O..ai, saya akan sampaikan. Baik terima kasih” (menarik napas)
ODIN MEMBUKA GORDEN. MASIH GELISAH
LOKI : (masih dengan kopor) “tadi si ody bilang apa?”
ODIN : “besok tengah hari. Jam dua belas lewat sepuluh. Pak odysius juga Tanya, apakah bang loki benar-benar siap?”
LOKI : (senyum) “dia terlalu gugup”
ODIN : “ya. Seharusnya. Kitalah yang gugup”
LOKI : (senyum) “tidak ada perubahan tempat?”
ODIN : “tidak. Masih gedung yang sama.”
ODIN MENUTUP GORDEN. MONDAR MANDIR. LOKI MENGAMBIL KACA MATA. KALI INI DIA LEBAH SERIUS DENGAN KOPERNYA.
MUSIK….FADE OUT
ODIN : Bang, Saya takut. (MENATAP LOKI)
LOKI : (TETAP SIBUK) saya tahu.
ODIN : saya tidak bisa berhenti memikirkannya
LOKI : abis?
ODIN : ya, bulan depan saya berniat melamarnya. (JEDA) seandainya saja saya …
LOKI : kamu bisa berhenti sekarang kalau mau.
ODIN GELISAH SEKALI. HANYA BUNYI. TIBA-TIBA
ODIN : ah.. saya bingung bang loki, sungguh!
LOKI : pulanglah! Keluar dari kamar ini. Temui aisismu. Peliklah dia sekencang-kencangnya. Dan ingat, kita tak akan pernah berjumpa di sorga
ODIN : (STRESS) demi tuhan saya tak akan melakukan itu
LOKI : tapi kamu membayangkan itu di kepalamu. Kamu inginkan itu terjadi. Sehingga kamu punya niat.
ODIN : Bang Loki…
LOKI : Odin, niat yang baru saja kamu ciptakan sangat berlawanan dengan pemikiran dan kepercayaan kita. Hal itu hanya mencemari kerelaanmu. Ikhlaslah odin. Ini persoalan keyakinan. persoalan kebahagiaan yang abadi.
ODIN : saya ikhlas,bang odin. Demi tuhan
LOKI : katakan juga hal itu pada hatimu. Saat ini lebih penting bagimu untuk meyakinkan diri sendiri daripada meyakinkanku.
ODIN : saya bisa melakukannya, bang loki.
LOKI : Harus. Atau kau hanya akan memanen di sawah yang tanahnya retak karna kemarau. Tak ada hasilnya kecuali menyesal kenapa tidak mengairi sawah itu dengan baik.(JEDA) odin, engkau adalah saudara bagiku dan aku tak ingin saudaraku rugi,celaka ataupun tak mendapatkan apa-apa.
ODIN : (MENGANGGUK) saya mengerti bang. (PURA-PURA SEMANGAT) saya mengerti bahwa kita adalah ksatria mulia yang telah di pilih oleh_Nya. Tidak semua manusia mampu seperti kita. Kita harus bangga. Bang loki, sekarang saya berapi-api.
LOKI : cukup odin, simpan semangatmu untuk besok. Tak baik juga terlalu berlebihan, nanti setan gampang menyusup
(KEMBALI MENGERJAKAN KOPER). (ODIN STRESS LAGI). MUSIK
LOKI : (MENUTUP KOPER) Odin.
ODIN : (MENGUBAH EKSPRESINYA. BANGKIT DARI RANJANG) ya bang.
LOKI : saya akan keluar sebentar.
ODIN : kemana,bang?
LOKI : member sesuatu untuk koper ini. Kau tinggallah. Jangan biarkan orang lain masuk kemari sekalipun pelayan kamar.
ODIN : tentu saja. Saya akan menjaga kamar ini dengan nyawa saya.
LOKI MELETAKAN KOPER DI BAWAH MEJA LALU KELUAR. MUSIK. PELAN ODIN : Aisis maafkanlah aku. Aku hanya menginginkan kehidupan yang lebih baik pada masa orang orang memetik panennya di dunia ini.
Sekarang hidupku sedang paceklik. Aku tidak lebih dari sekedar pemuda yatim piatu miskin
Yang tidak punya kelebihan apa-apa. Aku tahu kau pasti kecewa Aisis, tapi apakah yang lebih
hina dan mengecewakan dibanding merelakan hidup dengan manusia sepertiku.
(STRESS) oh, Aisis sayang, aku harus memperbaiki dulu semuanya ini, dan jika kita berjodoh
Maka kau tak perlu takut lagi dengan perasaanku.
Bayangkan! Aku adalah salah satu dari miliyaran penduduk bumi yang diberi kesempatan
Mengusung tandu tuhan. Tidak semua manusia mampu melakukannya Aisis, dan seperempat
Alasan bagi diriku untuk melakukan ini adalah engkau. Ya, engkau . tak banggakah kau dengan
Calon pengantinmu ini (JEDA) apa?! Gila?! Kau bilang aku gila?! Ketahuilah, aku merelakan
Semuanya dicabut dariku termasuk nyawa dan cintaku kepadamu hanya untuk kebaikan hidup
Kita kelak. Dan kau bilang aku gila?! (TERIAK) aku mencintaimu aisis! Aku mencintaimu….ya!
Aku gila karena berani mengorbankan semuanya untuk orang lain yang ku sayangi. Itu adalah
Engkau aisis. Engkau. Aku mencintaimu!
MASUK LOKI DENGAN TERBURU-BURU. DIA COBA MENENANGKAN ODIN TAPI ODIN TERUS
BERTERIAK. AKHIRNYA LOKI MEMUKUL ODIN TEPAT DI WAJAHNYA. ODIN TERSUNGKUR.
MENANGIS.
LOKI : Gila! Kau gila odin! Kau bisa menyusahkan kita!
ODIN : (BERUSAHA MENGHENTIKAN TANGISANNYA)
LOKI : (MENENANGKAN DIRI) kau kenapa?!
ODIN : Ma…maaf…ma…maafkan saya bang
LOKI : Ini bukan persoalan maaf. Bagaimana kalau ada yang mendengarmu berteriak –teriak
Kemudian masuk kemari. Tamatlah kita.
ODIN : Saya…sa…saya tidak akan mengulanginya bang Loki
LOKI : Ya! Karena kalau kau mengulanginya, akan ku tembak kepalamu ! (MEREDAKAN EMOSINYA)
Ada apa ini Odin? Kau tak bisa mengatasi perasaanmu? Takut?! Tadinya ku pikir kau baik-baik
Saja Karena itu bukan masalah besar.
ODIN : Maaf bang Loki, tapi aku tidak baik-baik saja. Dan ini memang masalah besar. Aku berdusta!
Aku belum mampu sepenuhnya keluar dari duniaku. Dunia aisis.
LOKI : Apa?! Dunia Aisis? Dunia Aisis katamu?! (MEMBENTAK) dunia ini hanya milik tuhan!
ODIN : Tapi itulah yang aku rasakan
LOKI : Pulanglah dan gali kuburanmu sendiri!! Tolol!
ODIN : Akupun tak ingin pulang
LOKI : Jadi tutup mulutmu dan belajar mencintai kematian yang mulia
(KETUKAN PINTU) ODIN DAN LOKI SALING MENATAP. TAPI LOKI MENGAMBIL PISTOL DARI
DARI DALAM LACI MELEMPARNYA PADA ODIN.
LOKI : (SETENGAH BERBISIK) ini semua gara- gara kamu!
PINTU DIKETUK LAGI. ODIN BERDIRI DIBALIK PINTU SAMBIL MEMEGANG PISTOL . LOKI
MEMBUKA KUNCI PINTU.
LOKI : (SETENGAH BERBISIK) jika mencurigakan, kita bunuh dia. (DUDUK) (MENGERASKAN SUARANYA
) masuk. Tidak di kunci.
SEORANG PELAYAN KAMAR MASUK DEKAT PINTU. DIA TAK MELIHAT LOKI KARENA TERLINDUNG
DAUN PINTU.
PELAYAN : Maaf tuan, saya menggangu
LOKI : (PURA- PURA MEMBACA) ya ada apa?
PELAYAN : Ada seseorang yang ingin bertemu anda di loby.
LOKI : siapa?
PELAYAN : Dia tidak menyebutkan nama, katanya penting.
LOKI : ciri- cirinya?
PELAYAN : Orangnya gemuk, pendek dan…..
LOKI : Rambutnya tengahnya botak?
PELAYAN : iya tuan
LOKI : Baik terima kasih. Sampaikan saya akan segera turun menemuinya .
PELAYAN : Baik tuan (PAUSE) E…
LOKI : Ada lagi?
PELAYAN : satu lagi tuan
LOKI : Apa?
PELAYAN : Maaf sebelumnya tuan, E… orang dari kamar sebelah komplain ke receptionist, katanya
Beberapa saat yang lalu ada yang teriak-teriak di kamar ini. Dia merasa terganggu. Ja-di
Saya
LOKI : ya. Ya… saya mengerti dan sampaikan mohon maaf saya kepadanya. Hal itu tidak akan
Terjadi lagi. Bukan begitu Odin?
ODIN : (KAGET.GUGUP) i…iya …tidak akan terjadi lagi. Aku jamin.
LOKI : katakan saja, kami sedang berlatih drama untuk pertunjukan besok siang. Saya sutradaranya.
ODIN : (HERAN) baik tuan, saya akan sampaikan. Mari tuan.
PELAYAN KELUAR
LOKI : kamu jangan kemana-mana. Saya akan menemui odysius.
ODIN : (MENGANGGUK)
LOKI KELUAR. ODIN MENYIMPAN PISTOL DI DALAM LACI DAN LUNGLAI DI KURSI.
MUSIK DALAM BENTUK SEBUAH KOMPOSISI VOKAL (DOMINAN) MENGALUN KURANG LEBIH SATU MENIT. ODIN MERESPON KOMPOSISI ITU DENGAN EKSPRESI DAN GERAK. PADA SAAT ADEGAN INI KLIMAKS, ODIN MENGHADIRKAN AISIS DALAM IMAJINASINYA. AISIS MUNCUL DALAM TV DIKAMAR ITU.
AISIS : Odin, sudah beberapa minggu ini kau tak menemuiku. Kau kemana saja?
ODIN : (TERSENTAK) Aisis?! Apa itu kamu?! Aku seperti mendengar suaramu .
AISIS : Sebegitu cepatkah kamu melupakan suaraku Odin? Tak ingatkah kamu bahwa suara inilah
Yang selalu menghiburmu, memberikan kamu semangat untuk tetap bertahan hidup
ODIN : (MENCARI SUARA ITU TAPI TAK MENEMUKANNYA) oh. Aisis, aku tahu itu suara mu. Aku tidak
Mungkin melupakannya. Tapi dimana kamu?
AISIS : Aku selalu da di dekatmu. Di sebelahmu. Tepat di jantungmu.
ODIN : (MEMEGANG JANTUNGNYA) ya, aku bisa merasakanmu sekarang, ( MERASA BERSALAH) tapi
kenapa kau tak muncul saja, aku ingin memelukmu.
AISIS : Aku sudah memelukmu
ODIN : (MEMELUK DIRINYA SENDIRI) maafkan aku aisis. Aku tak pernah mampu mengatakan hal ini
Kepadamu.
AISIS : Hal ini? Hal apa? Satu- satunya yang aku tahu adalah kau akan melamar ku bulan depan tapi
Sudah beberapa minggu ini kau tak pernah lagi datang mengunjungiku seperti biasa.
ODIN : Aku tahu Aisis. Kau sangat kecewa kepadaku. Akupun tak menyalahkanmu jika saat ini kau
Berfikir bahwa aku tidak lebih dari laki-laki yang tak bertanggung jawab atas perasaannya
Sendiri. Aku pengecut! Aku akui itu.
AISIS : Bukan pengakuan seperti itu yang ingin ku dengar darimu. Bijaksanalah odin. Engkau laki-laki
Dewasa. Engaku pastinya tahu mana yang tepat dan tidak untukmu. Aku datang bukan untuk
Memaksakan perasaanku. Paling tidak, jujurlah Odin.
ODIN : Aku tak akan pernah bisa jujur dalam persoalan ini. Sekalipun kau melubangi kepalaku. Aku
Terlalu mencintaimu dan takut mengucapkan perpisahan, itulah sebabnya.
AISIS : Pisah? Mengakhiri semuanya maksudmu?! Oh, aku tak mengerti Odin.
ODIN : Akupun tak mengerti. Tapi aku tak punya pilihan.
AISIS : Kau punya banyak pilihan
ODIN : ya! Mati tanpa sepengetahuanmu atau hidup bersamamu dan menyengsarakanmu dunia
Sampai akhirat .
AISIS : Kaulah yang membuat pilihan – pilihan itu ada.
ODIN : kita tidak akan pernah mengerti Aisis. Itulah yang digariskan ditanganku. Aku hanya
Mengikutinya.
AISIS : oya,?! Dan aku tak punya garis ditanganku? Kenapa harus kau bawa aku mengikuti garis
Tanganmu?
ODIN : Aku tak memaksamu Aisis. Tidak!
AISIS : Kau tidak memaksaku. Tapi menjerumuskanku
ODIN : Itu berarti garis tanganmu adalah kejerumusan di garis tanganku
AISIS : Omong kosong! Aku muak!
ODIN : Aisis kumohon….
AISIS : Jangan memohon apa-apa dariku. Aku tak pantas. Aku bahkan tak tahu alasannya kenapa
Calon suamiku ingin mati tanpa sepengetahuanku!
HENING, ODIN KEHILANGAN SEMANGATNYA
ODIN : Baiklah aisis, aku menyerah. Aku tak ingin berdebat lagi.
AISIS : Aku tak ingin mendebatmu. Aku Cuma mempertahankan segumpal perasaan yang telah
Kupercayakan kepadamu.
ODIN : Cukup Aisis, itu semakin menyakitkan aku saja
AISIS : Ini tak baik pula bagiku Odin. Tapi aku tak mau kelihatan dungu di hadapan orang-orang saat
Menangisi mayatmu nanti.
Aisis, kenapa odin meninggal? Kau pikir apa? Aku akan menjawab entahlah, dia yang
Menginginkan itu. Oh betapa bodohnya aku. (JEDA) odin, akulah orang yang paling dekat
Denganmu saat ini. Bukan begitu?
ODIN : Aku tak membantah itu. Aku mencintaimu.
AISIS : kalau begitu katakanlah kepadaku. Kepada orang yang kau cintai ini, kenapa kau tiba-tiba
Hilang begitu saja dan sekarang ingin mati tanpa alasan yang jelas. ketahuilah odin. Ini adalah
Beban yang sangat berat, sungguh
ODIN : begitu pula bagiku
AISIS : Nah sekaranglah saatnya kita melepas beban itu. Aku akan menyandarkan tubuhku di
Punggungmu.
ODIN : Tidak aisis. Begini lebih baik. Aku merasa kosong. ( MENARIK NAFAS) aku akan diam. Diam
Sampai mati (HENING).
AISIS : Kenapa sekarang diam?
ODIN : Tadi aku sanggup mengatakannya. Tapi sudah lewat, tak mampu ku ulang lagi.
AISIS : Tadi? Kapan? Aku tak dengar apa-apa.
ODIN : Tadi, sebelum kau datang. Aku mampu menghindari rasa bersalah itu
AISIS : Rasa bersalah padaku?
ODIN : ya
AISIS : Aku tak akan menyalahkanmu. Janji
ODIN : Tak bisa aisis, Rasa bersalah itu ada di wajahmu, suaramu dan seluruh tubuhmu. Mereka
Terlalu banyak untuk ku kalahkan. Sekali kau melangkah mendekatiku mereka pun berubah
Menjadi badai yang ganas. Sekarang, mereka mendamparkan aku di pulau-pulau yang sunyi.
AISIS : Terkutuklah aku yang sekarang tidak tahu harus mengatakan apalagi untuk membesarkan
Jiwamu.
ODIN : Pergilah Aisis. Bahasa-bahasaku nanti akan semakin menyakitimu.
AISIS : kau tak bisa menyakitiku lebih dalam lagi
ODIN : Maafkan aku
AISIS : Jangan! Jangan minta maaf dulu. Aku akan menerima permohonan maaf itu jika kau datang
Menemuiku besok tengah hari. Pukul V lewat 10. Mungkin sekarang kedatanganku tidak tepat
ODIN : Kedatanganmu sempurna. Tidak ada yang lebih tepat dari hari ini.
AISIS : Tapi tidak ada juga yang tahu apa akan terjadi besok , bukan?
ODIN : Tak perlu repot menungguku. Aku janji tidak akan datang
AISIS : Dan aku percaya kau tidak akan mencelakai cinta yang sedang sekarat ini. Aku mengenalmu
Sungguh mengenalmu. Tidak ada yang memahamimu sebaik aku. Ingat, jam 12 lewat 10.
Sampai besok Odin . aku pergi
AISIS HILANG DARI LAYAR TV.
ODIN : Tidak! Tunggu Aisis, tunggu …. (TERIAK)
ODIN MEMBENTUR KEPALANYA KE MEJA. SAMPAI TENAGANYA HABIS. ODIN MENGGUMAMKAN LAGU NOSTALGIANNYA DENGAN AISIS DULU. KEPALANYA TETAP DISANDARKAN DI ATAS MEJA.
LOKI MASUK MENGHAMPIRI ODIN
LOKI : Odin? Kamu sakit? (MEMEGANG JIDAT ODIN)
ODIN : (KAGET, BANGKIT DARI KURSI) oh bang loki? Jadi bagaimana bang?
LOKI : harusnya aku yang bertannya. Bagaimana….. kamu kelihatan seperti ayam sakit padahal kita
Akan pergi besok
ODIN : (MENGUATKAN DIRI) oh, abang jangan kuatir. Aku tidak sakit. Aku hanya gugup. Ini tidak
Seperti yang abang pikir tadi. Maklumilah bang, aku sedang berjuang melawan ketakutan ini.
LOKI : (AGAK BINGUNG) gugup? Takut?! Apakah ini masih karena Aisismu itu?
ODIN : Tadinya begitu, tapi sekarang hampir bisa kuatasi, dan pasti bisa teratasi. Percayalah.
( MENYULUT ROKOK)
LOKI : Dengarlah aku Odin, aku memang belum pernah bertemu si Aisis itu. Tapi aku percaya dia
Adalah wanita hebat karena mampu memberimu semangat. Tapi, terlepas dari itu semua,
Cintamu hanya persoalan dunia saja.
ODIN : Tak perlu dilanjutkan bang loki, lebih baik kita tak membicarakan Aisis. Aku sedang berusaha
Tidak memikirkan dia saat ini.
LOKI : hmm… baiklah. Tapi aku minta kau harus benar-benar siap besok. Kau harus mengembalikan
Jiwamu pada titik yang paling rendah di dunia ini.
ODIN : Aku akan melakukannya. Aku janji besok aku adalah odin yang murni. Odin yang siap dengan
Kehidupan barunya kelak.
LOKI : itu lebih baik. Dan ku harap kau tak sekedar menghiburku kali ini.
ODIN : Yakinlah bang! Aku sudah memikirkannya dan aku siap untuk berperang meskipun dengan
100 orang barbarian sekali maju.
LOKI : kita tak akan membunuh barbarian. Mereka lebih licik dari itu. Volume otak 100 orang
Barbarian hanya sebanding dengan seorang dari mereka. Kita harus lebih hati-hati.
ODIN : Tapi nyali mereka seperti kerupuk udang. Aku tidak takut
LOKI : Aku percaya kau berani. Kau adalah yang terbaik dari kawan-kawanmu. Tapi ini tak akan
Semudah itu. Sebelum mengalahkan mereka kita harus mengalahkan diri kita sendiri .
Termaksuk mengalahkan perasaan cinta kita pada ke fanaan.
ODIN : (DIAM. MEMIKIRKAN SESUATU)
LOKI : oya, tadi aku sudah bicara banyak dengan ody.Apa kau tak mau tahu apa yang kami bicarakan
ODIN : (MASIH MELAMUN)
LOKI : Odin, kau mendengarku? Odin!
ODIN : (KAGET) iya bang. Aku mendengarnya tentu saja. Jadi apa yang beliau katakana. Apakah ada
Sesuatu yang penting sebelum besok?
LOKI : (MENGHELA NAFAS) ya, dengarkan ini baik-baik. Tak ada perubahan tempat atau waktu.
Masalah teknisnya tetap akan dijalankan seperti semula. Hanya saja setengah jam sebelum
12 lewat 10 besok, salah seorang dari markas besar akan bergabung dengan kita. Namanya
Amanra. Dia akan langsung menuju kamar ini. Kemudian kita pergi bertiga.
ODIN : Bergabung dengan kita? Amanra?! Apakah dia wanita? Atau hanya nama samaran saja?
LOKI : ya dia wanita. 29 tahun. Ah itu tak penting. Orang-orang yang sudah terlibat dengan markas
Besar. Mereka itu punya nyali yang sama. Pemberani! Tak peduli lagi dengan jenis kelaminya.
Mereka lebih berpikir pada persoalan pokok saja. Persoalan tanggung jawab kepada yang
Telah menciptakan mereka. Mereka ingin punya hubungan baik dengan tuhan dan inilah
Caranya.
ODIN : Hebat. Itu mengagumkan! Apakah dia turun langsung seperti kita?
LOKI : Ya.
ODIN : waw, itu lebih mengagumkan !
LOKI : itulah jalan mencapai kebenaran
ODIN : lalu, bagaimana tekhnis penempatanya? Titiknya? Sudutnya?
LOKI : markas telah mengatur semuanya. Dia akan menyesuaikan penempatan kita. Kita hanya tetap
Jalan sesuai rencana awal.
ODIN : Apakah itu berarti dia tahu tekhnis penempatan kita? Maksud saya, markas telah mengatur
Rencana untuknya sementara master plan kita juga di pegang markas
LOKI : kau takut markas akan memberikan detailnya pada setna?
ODIN : itu bisa saja terjadi bukan?
LOKI : lalu kenapa?
ODIN : tak ada yang menjamin Amanra bukan orang luar. FBI barangkali
LOKI : (AGAK KESAL) setna orang markas! Bukan orang luar! Apa kau tak percaya markas?
ODIN : Tentu aku percaya, aku hanya tak mau perkerjaan kita sia-sia. Kita mempertaruhkan
Kehidupan kita bang loki.
LOKI : Markas telah menjaminnya.
ODIN : Jadi, benar markas telah memberikan master plan kita pada Amanra
LOKI : iya
ODIN : oh, tuhan sekarang aku jadi tak tenang, sungguh!
LOKI : Aku menjaminya. Loki menjaminya!
ODIN : bang loki menjaminya?! Oh, apa ini?!
LOKI : Aku mengenalnya odin. Dengan sangat baik. Amanra bukan pengkhianat
ODIN : Bang loki mengenalnya sangat baik? ( MENARIK NAFAS PANJANG) itu membuatku jauh lebih
Tenang
LOKI : Bagus
ODIN : sudikah bang loki menceritakan padaku sedikit tentang Amanra? Paling tidak jika aku bertemu
Dengannya besok dia sudah tak begitu asing bagiku. Mungkin kami bisa berteman walau
Hanya setengah jam lebih
LOKI : Amanra tak suka mengobrol banyak
ODIN : ceritakanlah bang! Hanya untuk menghiburku. Seharian ini aku strees berat. Lagi pula aku
Sama sekali belum pernah mendengar abang bercerita soal wanita. Apakah abang dekat
Dengannya? Kapan abang bertemu dia? Matanya bagaimana?
LOKI : Cukup odin! (PAUSE) setna memiliki alis yang mirip elang. Dia jarang bicara padahal suaranya
Merdu. Kalau dia jadi penyanyi aku yakin albumnya akan meledak.
ODIN : oya? Wah, kalau begitu aku akan jadi fans beratnya
LOKI : kau mengolokku?!
ODIN : tidak bang. Ini jujur. Aku suka cerita abang. Lanjutkanlah.
LOKI : sebelum bertemu Amanra aku hanyalah seorang bajingan biasa. Kegemaranku merusak hidup
Orang lain. Dan orang terakhir yang aku hancurkan hidupnya adalah kakak kandungku sendiri.
Aku mengiris telinga kiri suaminya sampai lepas lalu kucabuti tujuh buah kukunya. Tiga di
Tangan kiri dan empat di kaki kanan . kemudian ku cemplungkan tubunh tambunnya ke dalam
Sumur.
ODIN : kenapa bang loki melakukan itu?
LOKI : sebab dia berani sekali melototkan matanya yang jelek itu pada kakakku. Hanya karena beliau
Lupa menaruh garam di sayur kangkungnya. Aku tersinggung. Bahkan aku atau ayahku tak
Pernah berbuat seperti itu padanya sejak dia lahir. Seluruh keluarga menyayanginya. Si gemuk
Suaminya itu memang tak tahu diri. Ketika hendak melamar kakakku, dia meminjam uang dari
Ayahku, akhirnya uang untuk membayar sekolahku waktu itu harus di gunakan untuk pesta
Dan ia tak pernah menggantinya, itu kenapa aku putus sekolah saat kelas 3 SMA. Aku akui, aku
Tak pernah sekalipun menyukai almarhum iparku itu sejak ia pacaran dengan kakakku. Dia
Pelit seperti jin iprit.
ODIN : dia mati karena kejadian itu?
LOKI : Aku tak berniat membunuhnya. Kupikir dia bisa berenang, ternyata tidak, akhirnya dia mati
Tenggelam dalam sumur. Lalu kakakku sangat terguncang menerima kejadian itu. Dia
Membenciku sampai gila. Dan ayah mengirimnya ke rumah sakit jiwa. Si gemuk itu memang
Hebat bahkan setelah kematiannya ia masih meninggalkan masalah.
ODIN : lalu kapan bertemu Amanra?
LOKI : Amanra tetangga mereka, dia dsatang ke rumah kakakku bersama-sama dengan tetangga lainnya untuk menonton mayat iparku itu. Semua orang mengutuk perbuatanku kecuali setna
Dia hanya diam. Dia terus menatapku seharian penuh. Keesokan harinya polisi menangkapku
Di rumah ayah. Dua hari kemudian setna datang membesukku dia datang setiap hari untuk
Menghiburku.
ODIN : Tak ada keluarga yang membesuk bang loki?
LOKI : (MENGGELENG) Amanralah satu-satunya keluarga bagiku saat itu. Semua orang yang aku
Butuhkan lari. Kasian !! tapi setna, setna malah membantuhku kabur dari penjara hebat!
Semenjak itu kami lari bersama. Dia banyak mengajariku hal-hal yang tak pernah ku mengerti.
Dia mengajakku melihat masalah dari sisi yang berbeda, kami hidup bersama selama enam
Bulan.
ODIN : Kenapa abang tak menikahinya?!
LOKI : Tentu saja aku menikahinya sebelum tinggal bersama
ODIN : abang menikahinya?
LOKI : ya
ODIN : Gila, ini benar-benar gila!
LOKI : Aku mencintainya dan dia mencintaiku. Lalu apa masalahnya?
ODIN : masalahnya adalah aku tidak pernah tahu kalau bang loki sudah beristri, oh tuhan! Aku
Merasa sepertinya abang ini baru menikah satu jam yang lalu. Abang punya anak?!
LOKI : pernah! Laki-laki. Dia meninggal sebelum sempat ku beri nama.
ODIN : oh, maafkan saya
LOKI : Tak apa. Tuhan menghendakinya. Nanti, jika bertemu di surga akan kuberi dia nama. Thor.
Dwarf Trojan Thor. Seorang pahlawan yang mampu menggetarkan bumi dengan godaan emas
Di kedua tangannya.
ODIN : Dia akan menjadi ksatria alam baka!
LOKI : Semoga malaikat mendengar doamu dan mengaminkannya
ODIN : Aku kan calon malaikat
LOKI : kau gila.
ODIN : Tak apa. Asalkan calon malaikat.
MEREKA TERTAWA
ODIN : oya, bagaimana Amanra bisa bergabung dengan markas besar?
LOKI : (TERSENYUM PAHIT) panjang ceritannya
ODIN : (MELIRIK ARLOJINYA) kita masih punya umur beberapa jam lagi. Ceritakanlah, dari pada abang
Membawanya sendiri sampai mati.
LOKI : kau pandai membujuk odin, kuakui itu.
ODIN : itulah kenapa saya bernama odin. Orang yang penuh dengan rasa ingin tahu (TERTAWA KECIL)
LOKI : (TERTAWA) baiklah, kau menang anak muda. Saya tak akan membawa rahasia ini sampai mati.
ODIN : pilihan yang tepat bapak loki. Anda tidak akan menyesal, saya jamin.
LOKI : Tapi saya tidak bisa menceritakan detailnya. Terlalu panjang dan rumit. Jadi kau hanya akan
Mendengar synopsis cinta saya, bagaimana?
ODIN : oh.. apapun itu, saya terlanjur penasaran, lanjutkanlah!
LOKI : (MENERAWANG) sebagaimana yang saya katakan sebelumnya, Amanra adalah wanita yang
Jarang bicara, bahkan kepada saya. Tapi dia pintar. Termaksuk pintar menyembunyikan
Rahasianya sampai dia merasa cukup aman untuk membeberkan rahasia itu. Dan dia juga
Bukan tipe orang yang mudah percaya dengan orang lain sekalipun itu pasangan hidupnya
ODIN : Maksud abang selama setengah tahun berumah tangga dengan Amanra dia masih menyimpan
Rahasia-rahasia?
LOKI : ya, begitulah.
ODIN : Maaf saya menyela, tapi saya akan bunuh diri jika itu terjadi pada saya, maksud saya
Bagaimana kita bisa tidur berpelukan sepanjang malam dengan wanita yang kita tidak tahu
Siapa dia sebenarnya? Oh, saya mengacungkan seluruh jempol pada abang.
LOKI : itulah Amanra wanita yang misterius
ODIN : lalu apa rahasia itu? Apa dia sudah pernah menikah sebelumnya?
LOKI : itu hanya salah satu rahasia kecilnya. Dan dia belum bercerai
ODIN : oh..saya sangat menyesal memaksa abang mengatakan hal ini. Sungguh
LOKI : Kita tidak sama odin, itu bukan apa-apa bagi saya.
ODIN : ya..ya..saya paham. Lalu apa rahasia besarnya?
LOKI : Di usia pernikahan kami yang setengah tahun itu dia banyak mengajari saya soal hidup dan
Bagaimana menjalani kehidupan itu seharusnya.
ODIN : itu bagus
LOKI : (MENATAP ODIN DENGAN TAJAM) apa kau tahu dimana dia belajar semua hal yang
Mengagumkan itu?
ODIN : (MENELAN LUDAH KEMUDIAN MENGGELENG)
LOKI : Markas besar kita
ODIN : (KAGET) ha? Maksudnya?
LOKI : (AGAK TINGGI) ya! Maksudnya adalah Amanra telah menjadi anggota markas besar selama
Bertahun-tahun dan hal itu saya ketahui nanti setelah enam bulan kami menikah. Bukankah
Itu gila?
ODIN : (GUGUP, KAGET) s..sa..saya tidak tahu harus bilang apa bang LOKI
LOKI : sudahlah. Kau tak perlu bilang apa-apa lagi pula itu Cuma masa lalu.
ODIN : Tapi masa lalu seperti itu bisa merong-rong masa depan.
LOKI : Sekali lagi saya tegaskan odin. Kita berbeda. Saya masih cukup kuat menanggung hal-hal
Seperti itu. Bahkan saya sanggup untuk menerima kenyataan bahwa Amanra adalah istri
Ke tiga BOS besar kita di markas.
ODIN : Apa?! Saya heran bang Loki masih bisa hidup dengan kenyataan itu. Bagi saya ini tidak
Terdengar lagi seperti cobaan. Tapi kebodohan.
LOKI : jaga mulutmu Odin! Inilah yang disebut kemuliaan. Tidak semua manusia di beri kekuatan
Untuk menghadapi beban seberat ini.
ODIN : (STRESS) saya tidak percaya! Saya tidak percaya
LOKI : oya, anggap saja saya membual, itu lebih baik. (MENUJU TEMPAT TIDUR, BERBARING) oh,
Ini adalah malam yang berat
ODIN : apakah bos besar tahu semua ini?!
LOKI : Amanra wanita pandai odin. Sangat pandai, manusia yang tahu hal ini hanya kami berdua dan
Berkat kecerobohanku sekarang jadi bertiga denganmu. Berjanjilah kau tak akan cerita hal ini
Pada setna besok
ODIN : Kau memegang kata-kataku bang Loki. Kita bertiga akan mato besok. Ini akan jadi rahasia
Abadi.
LOKI : Semoga saja begitu odin. (MELIHAT JAM TANGAN) hei,istirahatlah. Sekarang sudah larut. Kita
Harus bangun pagi-pagi.
ODIN : Tidurlah bang, saya akan segera menyusul. Saya ingin berdoa dulu. Mungkin ini doa yang
Terakhir.
LOKI : Baiklah, terserah kamu, lagi pula besok kita akan tidur selama-lamanya.
(MEMATIKAN LAMPU, MENARIK SELIMUT)
LAMPU HANYA MENYOROT ODIN. MUSIK.ODIN MENYULUT ROKOK KEMUDIAN BERJALAN MENDEKATI LOKI. DIA MEMASTIKAN LOKI SUDAH TIDUR. LALU DIA MENGAMBIL KURSI DAN DUDUK DI DEKAT TEMPAT TIDUR. DIA MENATAP LOKI DENGAN DALAM. MUSIK FADE OUT.
ODIN : kau adalah laki-laki yang beruntung. Besok kau akan mati dengan kekasihmu. Aku akui
Masalahmu berat loki. Tapi setelah besok, masalah itu akan lenyap seperti asap lalu kalian
Berdua akan hidup bahagia di sorga untuk selamanya. Bagaimana denganku? Setelah besok,
Masalah yang ku tinggalkan pada aisis akan menjadi lebih berat. (TERTAWA KECIL DAN STRES)
Tidak loki, aku masih punya beberapa jam untuk mempertimbangkan semuanya ( BERDIRI
DARI KURSI). Dan besok, aku meninggalkanmu. Ya, jam 12 lewat sepuluh aku akan pergi
Menemui aisis. Pergilah kau dan setnamu ke sorga kalian sementara aku dan aisis tetap
Bertahan disini. Kami akan tinggal di kaki bukit. Aku akan jadi petani. Anak-anak kami akan
Tumbuh dengan lucu, ya loki, saat itulah sorga yang aku inginkan (TERTAWA)
LAMPU FADE OUT. MUSIK.
Adegan 2
JAM WEKER BERBUNYI TV TELAH MENYALA. LOKI BANGUN. TAK ADA ODIN DI SEBELAHNYA. DIA MEMANGGIL ODIN.
LOKI : odin…odin? Apa kau dikamar mandi?
ODIN MENJAWAB DARI DALAM KAMAR MANDI
ODIN : ya, saya di kamar mandi bang.
LOKI : oh.. cepatlah. Saya juga mau masuk
ODIN : iya bang, saya hampir selesai
LOKI : he, apa kau tak tidur semalam?
ODIN : Tidak, abangkan bilang mulai hari ini kita akan tidur selama-lamanya
LOKI : (TERTAWA) kau masukan ke hati juga kata-kataku semalam rupanya
ODIN : itu pelajaran berharga bang
LOKI : sudah cepat
ODIN : ok.
PINTU KAMAR DI KETUK
LOKI : (KAGET, MENGAMBIL PISTOL.MENUJU PINTU) siapa?
SUARA DARI LUAR
AMANRA : Amanra, bukalah pintunya
LOKI : (GUGUP) iya sebentar (MENARUH PISTOL DI KANTONGNYA). (MEMBUKA PINTU)
AMANRA : (MASUK) salam suamiku Loki. Lama tak bertemu denganmu.
LOKI : salam Amanra masuklah
AMANRA : ( MELIHAT-LIHAT KAMAR) hmm.. lumayan. Kamar ini tak begitu buruk. Seleramu tak
Banyak berubah .
LOKI : Aku adalah orang mati. Untuk apa mencari tempat mewah
AMANRA : wah, kau belajar banyak rupanya, oya, mana orang baru itu?
LOKI : Di kamar mandi. Dia tak tidur semalaman
AMANRA : Aku juga
LOKI : ( MENATAP AMANRA DENGAN TEGAS , BERAHLI KE KMAR MANDI) lekaslah Amanra
Sudah disini
ODIN : (DARI DALAM) iya aku segera datang
AMANRA : (AGAK ANEH) hei, sepertinya aku kenal suara itu. Siapa namanya?
LOKI : oya? Namanya odin
AMANRA : (AIR MUKANYA BERUBAH) Odin? Odin dji-elsa maksudmu?
LOKI : ya, kau mengenalnya?
AMANRA : Aku pernah mengenalnya, bagaimana dia menurutmu?
LOKI : Memang dia agak bimbang semalam tapi…
AMANRA : Aku sudah menduganya. Dia tak akan mampu
LOKI : bagaimana kau tahu?
AMANRA : ( PADA ODIN) lekaslah odin
LOKI : ya aku keluar
ODIN KELUAR DARI KAMAR MANDI. BEGITU MELIHAT SETNA TEPAT DI DEPAN PINTU DIA
TERPERANJAT. AMANRA MENGACUNGKAN PISTOL.
LOKI : Amanra tunggu ada apa ini?
DAN AMANRA TELAH MENEMBAK ODIN. ODIN RUBUH
LOKI : gila! Kenapa kau menembaknya?!
AMANRA : Dia akan lari dan mengkhianati perjuangan kita.
LOKI : ya, tapi saya perlu tahu..
AMANRA : Tak ada waktu suamiku. Sekarang saat kita telah tiba. Aku tak sabar memelukmu di
Sorga. Tidakkah kau juga begitu?
LOKI : (MENGHELA NAFAS PANJANG) baiklah kita berangkat sekarang
LOKI DAN AMANRA EXIT. HANYA MUSIK. LAMPU FADE OUT
Adegan 3
Di hotel yang lain,
WANITA : (dari kamar mandi) pa nyalakan tv nya
SUAMI : ya, (menekan remot)
TERLIHAT BERITA DI TV.
PEMBAWA BERITA : Baru-baru ini pihak kepolisian telah berhasil mengidentifikasi dua orang pelaku
Pemboman di pusat perbelanjaan jalan gajah mada yang telah menewaskan
Puluhan orang. Di duga pelaku yang berjumlah dua orang itu adalah Loki Fazillah
Seorang warga kota selatan dan seorang lagi adalah Amanra heira alias aisis.
Menurut kepolisian mereka adalah sepasang suami istri yang telah lama terlibat
Jaringan teroris di kota ini. Pemirsa, berikut liputannya.
SELESAI
Palu, 16 April 2010
Moh. gunawan
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar