Sajak-sajak Asep Sambodja
Selasa, 13 Januari 2009 | 01.26 WIB
GETTY IMAGES/ABID KATIB
Puisi-puisi Perlawanan terhadap Kebiadaban Dajal Israel
Palestina! Palestina!
aku melihat palestina yang terluka
dan berdarah lagi
israel baru saja mengirim pesawat pembom F16
yang berisi malaikat pencabut nyawa
ke jalur gaza
hingga 870 orang mati
di gaza city
aku melihat palestina terluka teramat dalam
oleh tentara-tentara ehud olmert,
ehud barak, dan tzipi livni
dan 3.000 orang terluka lagi
bermandi darah lagi
tahun baru
membawa luka baru
meski yasir arafat dan isaac rabin
pernah bersalaman
di depan bill clinton
di tahun 1993
tapi apa arti salam-salaman simbolik itu?
apa arti senyum simbolik amerika itu?
mahmoud abbas, apa katamu
setelah ratusan jiwa mati lagi?
ismail haniyah, haruskah ada yang mati lagi?
perang ini mengisi sejarah sepanjang hidupku
sebelum aku lahir hingga kiamat nanti
perang ini akan terjadi lagi
dan lagi dan lagi…
masih mujarabkah doa?
masih berartikah airmata?
aku tak habis pikir
kenapa PBB tak mengirimkan pasukan perdamaian
di jalur gaza,
tepi barat,
dan yerusalem?
Kenapa?
Citayam, 28 Desember 2008
Sepatu buat Bush
dua juta rakyat Irak yang mati
kini menjelma sepatu
yang ingin mencium mukamu, Bush
kau menolak ciuman itu
kau memalingkan wajahmu, Bush
karena yang ingin menciummu
hanyalah sepatu
hanya sepatu!
apa yang berharga pada wajahmu, Bush?
hingga sepatu demikian bernafsu
untuk menciummu
dan mungkin menidurkanmu
selama-lamanya
apa yang berharga dari kekuasaanmu, Bush?
kalau pada akhirnya
kado yang terbaik untukmu hanyalah sepatu
yang akan melekat di wajahmu
di wajahmu!
dua juta rakyat Irak yang mati
oleh pasukan yang kau kerahkan ke ladang minyak itu
kini menjelma sepatu
yang meruntuhkan harga dirimu
sebagai seorang laki-laki.
Citayam, Desember 2008
Ehud Barak! Ehud Barak! Kembalilah ke Barak!
Ehud Barak! Ehud Barak!
Kau telah ciptakan karya seni instalasi
di jalur gaza
sejak 27 Desember 2008
maha karya yang mematikan
870 orang palestina
dan melukai 3.000 lainnya
begitukah caramu merayakan tahun baru?
Ehud Barak! Ehud Barak!
kini kuciptakan sebuah puisi
yang akan membuatmu selalu dikenang
sebagai tokoh dunia
yang layak masuk guiness book of world records
sebagai manusia pembantai paling sadis di dunia
melebihi Hitler
melebihi Ku Klux Klan!
Citayam, 8 Januari 2009
Tentang Masjid yang Dibom Tentara Israel
sudah delapan masjid di gaza yang hancur
dibom tentara-tentara israel
ya Allah,
aku mesti berdoa
atau meratap?
rumahMu telah dihancurkan
tak ada lagi azan
tak ada lagi kalam ilahi
yang ada tinggal suara ledakan
dan suara tangis yang tertahan
rumahMu tinggal puing
suara azan tinggal sunyi, hening
suara sirene dan suara tangis saling saut
suara bedil dan perih saling taut
pada maut
ya Allah,
aku mesti berdoa
atau meratap?
bukankah Kau maha bijaksana?
luruskan dan rapatkan saf
kuatkan barisan
kita berjamaah melawan kebiadaban israel
Allahu akbar!
Citayam, 7 Januari 2009
Yang Baik dari Israel
sebenarnya aku ingin mendengar kabar baik darimu
tapi yang tampak darimu melulu taring dan cakarmu
yang meluluhlantakkan tubuh-tubuh mungil tak berdaya
apa yang baik darimu?
kau telah belajar dari gurumu
yang membombardir afghanistan
yang memporakporandakan irak
yang menggantung saddam hussein
yang mengancam iran
yang menyudutkan korea utara
yang mengejar-ngejar osama, bukan obama
dan kini
kau carutmarutkan palestina lagi
bukan kali ini saja
bukan kali ini saja
apa yang baik darimu?
tokoh jaringan islam liberal kita bilang
bertemu dengan dua orang israel
seperti bertemu dengan tiga orang cerdas
luar biasa kecerdasanmu
luar biasa
luar biasa
sama luar biasanya ketika kau hujani bom
di jalur gaza
yang mematikan 870 manusia
dan 3.000 lainnya luka-luka
dan akan terus bertambah
karena, kata ehud barak, ini perang tak berakhir
dan dunia membisu
menuli
ehud barak! ehud barak!
dari apakah kau diciptakan?
lempengan besi baja?
terus saja kau muntahkan peluru-pelurumu itu
terus saja kau hujani palestina dengan bom-bom apimu
terus saja
bunuh saja
bunuh terus
habiskan pelurumu
habiskan senjatamu
mungkin yang ada di otakmu begini:
kalau peluru dan senjata itu tidak kau muntahkan,
maka akan jadi barang rongsokan
yang karatan!
dan mungkin pula yang ada di otakmu begini:
kalau peluru dan senjatamu habis,
toh akan dipasok oleh guru amerikamu
sekarang apa yang baik darimu?
tak ada
TIDAK ADA!
“halo ban ki-moon....
halo, halo!
masih ada lembaga perserikatan bangsa-bangsa?
masih ada gunanya lembaga itu?
halo…. halo!!!”
Citayam, 5 Januari 2009
Doa di Awal 2009
ya Allah
masih perlukah nabi baru
untuk menciptakan perdamaian
di timur tengah?
Januari 2009
-----------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar